Pembaca, saya menulis Sertifikat Deposito Berjangka Palsu, Modus Penipuan Klasik, karena dua hari lalu terungkap satu kasus dengan modus yang sebetulnya sudah sangat sering terjadi. Berikut ini saya tulis dari beberapa sumber
"Modus penipuan dengan modus menggunakan surat atau dokumen perbankan
tengah marak. Untuk itu, masyarakat diimbau jangan mudah percaya jika
ada tawaran menggiurkan terkait produk perbankan.
Kabid Humas
Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, apabila mendapat
tawaran produk perbankan yang menggiurkan dari pihak lain, sebaiknya
memverifikasi terlebih dahulu ke pihak bank.
"Pihak bank juga
harus berhati-hati pada sistem internalnya maupun karyawannya yang
mungkin bisa dimanfaatkan pihak lain," kata Rikwanto, Kamis (4/7/2013),
di Mapolda Metro Jaya.
Menurut Rikwanto, hal yang disampaikannya
itu berangkat dari terungkapnya kasus pengungkapan pemalsuan Surat
Deposito Berjangka (SDB) yang mengatasnamakan Bank Mandiri. Adapun di
SDB palsu itu tertulis nama salah satu tersangka, yaitu SY (41), yang
mengatasnamakan Bank Mandiri Cabang Sudirman yang terletak di Plaza
Bapindo, Jakarta Selatan.
Pengungkapan berawal saat salah satu
korban yang berwarga negara Jordania mendatangi Bank Mandiri Plaza
Bapindo untuk mencairkan dana. "Begitu dicek, ternyata palsu sehingga
pihak Bank Mandiri langsung melaporkannya," ungkap Rikwanto.
Jumlah
nominal di SDB palsu tersebut tertulis sebesar Rp 1 triliun. SDB
ditawarkan ke pihak-pihak yang membutuhkannya, dengan syarat membayar
uang muka sebesar Rp 6 persen atau senilai Rp 60 miliar.
"Jadi,
pelaku mencari pihak-pihak yang bisa diperdaya. Mereka mengatasnamakan
Bank Mandiri yang ada di Plaza Bapindo untuk lebih meyakinkan calon
korban," jelas Rikwanto.
Ada enam tersangka yang telah ditangkap
polisi terkait kasus ini. Selain SY yang berperan sebagai pengguna SDB
palsu, para tersangka yang ditangkap polisi yaitu DT (41), berperan
sebagai perantara pemesanan SDB palsu; IS (40), berperan sebagai pihak
yang membuat SDB palsu; AH (41), berperan menyuruh IS untuk membuat SDB
palsu; dan MD (54), berperan sebagai orang yang menyerahkan SDB palsu ke
GA (50), yang kemudian dilanjutkan oleh GA ke SY. Adapun GA adalah pria
yang memiliki kartu ID Bank Mandiri. Perannya seolah-olah sebagai
pejabat Bank Mandiri cabang setempat untuk mengelabui calon korban.
"Tidak ada keterlibatan pegawai cabang atau anak cabang Bank Mandiri. GA ini pegawai outsourcing yang bekerja di pengelola gedung. Dia bagian dari pengelola perparkiran," tutur Head of Legal Bank Mandiri Arifin Firdaus.
Selain
AH, masih ada sejumlah warga masyarakat yang telah ditipu oleh sindikat
ini. Adapun kerugian keseluruhan yang diderita para korban jika ditotal
mencapai Rp 150 Juta. Para tersangka terancam akan dijerat Pasal 263
KUHP untuk kasus pemalsuan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara."
"Seorang warga negara Jordania
menjadi korban penipuan sindikat pemalsuan surat deposito berjangka
(SDB) palsu oleh sebuah sindikat beranggotakan 6 orang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan,
kronologi kejadian berawal saat korban mendatangi Bank Mandiri Cabang
Sudirman di Plaza Bapindo, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2013). Korban
ingin mencairkan dana SDB palsu atas nama salah satu tersangka, yaitu SY
(41).
"Begitu dicek, ternyata palsu sehingga pihak Bank Mandiri
langsung melaporkannya," kata Rikwanto, Kamis (4/7/2013) di Mapolda
Metro Jaya.
Jumlah nominal pada SDB palsu tersebut tertulis sebesar Rp 1
triliun. SDB ditawarkan ke pihak-pihak yang membutuhkan dengan syarat
membayar uang muka sebesar 6 persen atau senilai Rp 60 miliar.
"Jadi pelaku mencari pihak-pihak yang bisa diperdaya. Mereka
mengatasnamakan Bank Mandiri yang ada Plaza Bapindo untuk lebih
meyakinkan calon korban," jelas Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, polisi telah menangkap enam tersangka
terkait kasus ini. Selain SY yang berperan sebagai pengguna SDB palsu,
para tersangka itu adalah DT (41) yang berperan sebagai perantara
pemesanan SDB palsu, IS (40) berperan sebagai pembuat SDB palsu, AH (41)
yang menyuruh IS membuat SDB palsu, dan MD (54) yang menyerahkan SDB
palsu ke GA (50) yang kemudian dilanjutkan oleh GA ke SY. Untuk GA, pria
ini memiliki ID card Bank Mandiri. Perannya seolah-olah sebagai pejabat Bank Mandiri cabang setempat untuk mengelabui calon korban.
"Tidak ada keterlibatan pegawai cabang atau anak cabang Bank Mandiri. GA ini pegawai outsourcing yang bekerja di pengelola gedung. Dia bagian dari pengelola perparkiran," kata Head of Legal Bank Mandiri Arifin Firdaus.
Selain korban AH, ada sejumlah masyarakat yang telah ditipu oleh
sindikat ini. Kerugian keseluruhan yang diderita para korban mencapai Rp
150 juta. Para tersangka terancam jerat Pasal 263 KUHP untuk kasus
pemalsuan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara."
"Sindikat pembuat produk perbankan
palsu dalam bentuk Surat Deposito Berjangka (SDB) rupanya tidak
memiliki keahlian khusus. Mereka hanya belajar membuat SDB palsu secara
otodidak.
"Latar belakang mereka itu Sarjana Hukum. Mereka itu
tidak punya kemampuan khusus untuk membuat SDB palsu, hanya belajar
secara otodidak dan didukung peralatan canggih," kata Kepala Unit III
Sumdaling Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKP Dedi
Anung, Kamis (4/7/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Dedi menerangkan,
salah satu tersangka yang berperan membuat SDB palsu, yaitu IS (40),
mengaku meniru contoh SDB asli milik tersangka lainnya, SY (41). Di
kediaman IS, Polisi menemukan satu monitor, CPU, printer, scanner berikut dokumen, dan cap-cap palsu.
"Jadi
IS ini mencontoh SDB asli milik SY dan memang yang palsu sangat mirip
dengan aslinya. SY memang memiliki SDB asli di Bank Mandiri namun hanya
sebesar Rp 10 juta, di SDB palsu nominalnya dibuat Rp 1 triliun," kata
Dedi.
Para pelaku yang diringkus pembuat SDB yakni SY (41) yang
berperan sebagai pengguna SDB palsu, DT (41) berperan sebagai perantara
pemesanan SDB palsu, IS (40) berperan sebagai pihak yang membuat SDB
palsu, AH (41) berperan sebagai yang menyuruh IS untuk membuat SDB
palsu, MD (54) berperan sebagai orang yang menyerahkan SDB palsu ke GA
(50) yang kemudian dilanjutkan oleh GA ke SY.
Mereka telah
menipu seorang warga negara Yordania dengan memberikan Surat Deposito
Berjangka senilai Rp 1 triliun. SDB itu diketahui palsu setelah hendak
dicairkan. Bank Mandiri pun melaporkan kasus penipuan tersebut ke pihak
kepolisian."
Perlu pembaca ketahui, bahwa ini hanya sebagian kecil saja yang terungkap (atau diungkap?) ke media, karena selama ini banyak para pihak terutama bank menghindari publikasi buruk seperti ini. Jika anda memang seorang pengusaha yang membutuhkan dana untk proyek anda, ataupun seorang konsultan ataupun mediator, tetaplah harus jeli dalam menyeleksi mana peluang pendanaan atau kerjasama yang benar-benar original. jangan sampai hal yang terjasi pada warga negara Jordania diatas terjadi pada anda ataupun klien anda.
Saya lampirkan juga beberapa contoh Sertifikat Deposito Berjangka (SDB) palsu yang beredar dan kebetulan ditawarkan ke klien-klien saya (untuk "di-kerjasama-kan" tapi berhasil saya cegah) dibawah ini :
Demikianlah sedikit dari saya,Sertifikat Deposito Berjangka Palsu, Modus Penipuan Klasik ini, semoga dapat meningkatkan kewaspadaan kita semua. Bagaimana dengan pengalaman anda?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Salut atas deposito asli-nya. Kenapa data pemiliknya dirahasia-in gan? Klo kita tahu pemiliknya kan sy bisa minta sumbangan buat saya kawin lagi, wakakakk....
ReplyDelete(becanda dikit biar gak terlalu serius,hehe...)
ok salut......
ReplyDeletekok makin banyak aja orang - orang JAHAT ya ?? abis pada males kerja sih maunya enak aja tanpa kerja nipu deh. dasar rampok. Bunuh aja pak polisi kalau ada orang seperti itu. supaya yg lain takut melakukan kejahatan
ReplyDeleteartikelnya sangat bermanfaat buat kelancaran kuliah saya hatur nuhun.....
ReplyDeletemantap...sebarkan infokan tindakan penipuan modus spt ini,..sudah banyak yang disengsarakan dengan tipuan spt ini...selamat bekarja Pak Rikwanto, Sukses..
ReplyDeleteKalo untuk mengecek sdb yang asli bagaimana ea?
ReplyDelete(Maaf masih awam)
Betul untuk memastikan itu asli tidaknya boleh kah kita konfirmasi ke Bank nya langsung????
ReplyDeleteMsh aktif bos BBM nya?
ReplyDeleteEnter your comment..... ...BB dia sudah dijuaL !!!
ReplyDeleteLalu bagaimana cara cek SDB yang asli atau tidak
ReplyDeleteini juga salah contoh orang tukang Tipu nih. bawa2 nama Tuhan lagi, dasar pemalas.
ReplyDeleteTerima kasih informasinya..
ReplyDeleteSaat ini saya sedang menangani kasus ini...
Dan akan meneruskannya ke pihak bank..
Semoga pihak Bank akan memberikan keterangan dengan baik.
Hati hati tipu daya org yg tdk tanggung jwb.
ReplyDeleteSaya jugs dapat SDB sprt yg dicontohkan
ReplyDeletepertanyaan nya mau saya apakan SDB ini
Keto Slim : Good evening people. I'm happy you made it. You should leave no stone unturned when it is linked to weight loss. Where can teens seize accomplished weight loss fun? That exact same pattern is going to apply to weight loss as well. Why are we reading this? This is heavy handed.
ReplyDeleteVisit Us :supplementsbook.org/ketoslim
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteCek bisa carin blm tanggal ya
Delete