Pembaca, anda tidak perlu kaget dengan judul diatas ya, ' Apa?? 1
Triliun?? '. Ceritanya begini,
Itu adalah reaksi pertama saya saat ditelepon salah satu rekanan, yang
kebetulan dia pernah menjadi klien saya. (Sekedar info, bahwa saya
sebagai konsultan keuangan selalu memposisikan pihak yang awal-nya sebagai klien, menjadi
hubungan pertemanan).
Dia telepon saya, dan melempar satu diskusi, bahwa dia mendapat
peluang (tepatnya ditawari satu pihak) untuk mengambil pinjaman jangka
pendek dari luar negeri, dengan bunga kompetitif (tentu saja lbh
rendah di banding kan dengan di Indonesia, karena dalam USD) dengan
nilai yang sangat besar, yaitu 1 triliun rupiah (tepatnya minimum 100
juta USD,asumsi rate 1 USD = 10.000 Rupiah). Seraya saya ingatkan
bahwa pinjaman jangka pendek itu hanya untuk modal kerja dan bukan
untuk investasi, saya identifikasi juga sebenarnya peruntukan
penggunaannya itu untuk apa, atau proyek yang mana (teman saya itu
adalah pemilik perusahaan nasional yang cukup besar, bergerak di
bidangan pengadaan, kontraktor sipil, dan perusahaan pertambangan
dengan mayoritas pekerjaannya dari kontrak-kontrak pemerintah).
Kemudian dia pun bercerita tentang proyek ini-lah, itu-lah, yang
sebagian besar baru pada tahap penjajagan, dan (berdasarkan
perhitungan sekilas saya) ternyata kebutuhan modal kerja yang
diperlukan tidak lah sampai setengah atau 500 milyar (50 %) dari
peluang pinjaman yang dia dapat sebagaimana diawal tulisan saya tadi.
Sempat saya tanyakan ke teman saya itu, apakah dia sudah diskusikan
dengan staf-staf dia / para direktur keuangan di perusahaan-perusahaan
nya, dia jawab, belum, semata-mata karena faktor kepercayaan (atas
kerahasiaan dan kapasitas yang dimiliki para staf-nya,menurut dia).
Saran saya kepada teman saya tadi, lupakan saja penawaran pinjaman
tadi. Panjang lebar saya sampaikan tentang tipe2 pinjaman,
type/kategori dan struktur pinjaman, peruntukan, regulasi yang
berlaku, dan lain-lain pertimbangannya termasuk juga ilustrasi2 dan
risikonya. Intinya, selain tidak jelas (awal datangnya penawaran dan
syarat-syarat yang diminta), juga tidak sesuai kebutuhan dari
proyek-proyek yang sedang dan akan dijalankan olehnya.
Saya yakin anda yang bergerak di bidang keuangan pasti memahami-nya,
sehingga kenapa jawaban spontan saya di awal telepon tadi begitu, '
Apa?? 1Triliun?? , hmmm....'.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment