.

Hitam Putih Instrumen Keuangan

Monday, May 27, 2013

Pembaca, mengapa saya tulis judul diatas, Hitam Putih Instrumen Keuangan, karena hal ini menurut saya menarik. Yang saya maksud 'Instrumen Keuangan' disini adalah Surat Berharga yang diantaranya adalah Bank Guarantee (BG), Bukti Dana (Proof of Fund/PoF), Standby Letter of Credit (SBLC), dan lain-lain. Banyak sekali kasus-kasus yang dihadapkan pada saya dari teman atau kolega, yang terkait instrumen-instrumen tadi.
Bagi mereka yang pertama kali menemukan kasus (atau cerita?) tentang apa, bagaimana, dan lain-lain terkait instrumen keuangan tadi, pasti penasaran. Betapa tidak, karena nilai yang tercantum disana, selalu fantastis. Bisa puluhan atau ratusan milyar, bahkan triliun-an.
Kelak nanti saya akan ceritakan dalam blog ini, sedikit-sedikit secara bertahap, kasus-kasus atau cerita-cerita tentang instrumen keuangan di Indonesia, yang saya dapat selama saya geluti profesi saya dibidang konsultan keuangan. Meskipun demikian, nanti saya tidak akan berikan penjelasan definisi atau pengertian dari istilah-istilah yang mungkin saya gunakan. Nantinya, silahkan anda cari sendiri di Search Engine favorit anda, atau di situs resmi pihak yang kompeten (situs Bank Sentral/BI, Kementrian Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan/PPATK, Bank Swasta, dan lain-lain stakeholder).
Mengapa saya tulis 'Hitam Putih'? Karena memang Instrumen Keuangan ini sangat absurd. Bagai kabut. Abu-abu. Seperti mimpi, tapi real juga.
Di Indonesia, hal-hal terkait instrumen keuangan (tingkat canggih ini) tidak ada satupun dapat dipelajari secara formal. Tidak ada kurikulum akademisnya. Yang ada paling referensi-referensi textbook seperti misalnya, bank garansi adalah ...., bukti dana adalah...., dan lain-lain sebagainya. Paling banter juga ada pembahasan kasus-kasus keuangan dalam pelatihan-pelatihan eksklusif tertentu. Misalnya, dalam pelatihan asosiasi (terkait) keuangan, pelatihan intern utk karyawan bank (tingkat lanjut), dan lain-lain kursus mahal lainnya.
Terus, darimana kita bisa dapatkan referensi terbaik, atau mungkin juga Best Practice-nya? dari Pengalaman!
Pengalaman memang menjadi guru terbaik dalam hal-hal praktek instrumen keuangan. Diskusi dan bertukar pengalaman dalam satu komunitas (yang berkecimpung dan bergelut di bidang yang sama yaitu instrumen keuangan) adalah sumber pelajaran yang sangat berharga. Setiap orang dalam komunitas tersebut, memiliki pengalaman individu dalam menghadapi suatu kasus. Jika masing-masing pengalaman ini dibagi ke dalam satu komunitas, maka akan menjadi pengalaman komunitas dan pengetahuan kolektif.
By the way, saya senang sekali jika nanti ada pembaca yg ingin berkomentar, atau ada yg ingin di-share juga atas tulisan-tulisan saya nanti tentang Hitam Putih Instrumen Keuangan.





No comments:

Post a Comment